Detail Cantuman

Postpartum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas puerperium dimulai setelah partus selesai dan berakhir kira-kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh alat genital baru pulih kembali seperti sebelum kehamilan dalam waktu 3 bulan. puerperium dibagi dalam 3 periode, yaitu puerperium dini, puerperium intermedial, dan remote puerperium. Sectio Caesarea (SC) adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus. Tindakan SC disebabkan oleh 2 faktor indikasi yaitu faktor ibu dan faktor janin. Lilitan tali pusat adalah tali pusat yang dapat membentuk lilitan di sekitar badan, bahu, tungkai atas atau bawah dan leher pada bayi. Keadaan ini dijumpai pada air ketuban yang berlebihan, tali pusat yang panjang, dan bayinya yang kecil. Tali pusat sangat penting bagi perkembangan, kesejahteraan, dan kelangsungan hidup fetus karena berfungsi sebagai sumber oksigen, nutrien, dan pembuangan zat-zat sisa. Faktor pencetus yang menyebabkan terjadinya lilitan antara lain polihidramnion, tali pusat yang panjang, gerakan janin yang kuat, kehamilan kembar, ukuran janin yang terlalu besar, dan ibu hamil kurang nutrisi. Ibu post partum SC dapat menyebabkan komplikasi berupa perdarahan dan infeksi masa nifas, sedangkan komplikasi yang terjadi pada bayi yaitu distress janin dan hipoksia janin. Total sampel yang digunakan pada populasi target dalam penelitian ini adalah klien bernama Ny. A usia 24 tahun, suku Jawa, bangsa Indonesia, agama islam, pendidikan terakhir klien D3 kebidanan, pekerjaan ibu rumah tangga, alamat klien Jl. Bojong permai raya. Suami klien Tn. A usia 24 tahun, suku Betawi, bangsa Indonesia, agama islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan karyawan swasta, alamat Jl. Bojong permai raya. Status perkawinan klien sudah menikah 1 kali, lama perkawinan 1 tahun. Berdasarkan data penelitian di dapatkan hasil diagnosa keperawatan yaitu kebersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan, nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi), intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, tirah baring, resiko perdarahan berhubungan dengan tindakan pembedahan, devisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan, nyeri, resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif. Dari hasil penelitian ini pembahasan meliputi pengkajian terdiri dari etiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan medis. Pada teori yang menyebabkan klien dilakukan tindakan SC yaitu adanya lilitan tali pusat pada janin, Pada pengkajian faktor pendukung yaitu klien dan keluarga yang kooperatif dalam memberikan informasi penyakit klien disamping itu penulis juga mendapatkan informasi dari perawat ruangan, catatan medis dan catatan keperawatan, dalam faktor penghambat tidak ditemukan saat pengkajian.