Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn. E dengan Harga Diri Rendah di Ruangan Gatot Kaca Rumah Sakit Dr. Marzoeki Mahdi Bogor
Septian, Randi Deri - Personal Name (Pengarang)
KTI
English
2020
Jakarta : Akademi Keperawatan Pasar Rebo
Harga diri rendah adalah penilaian negatif terhadap diri sendiri. Harga diri rendah terjadi karena kehilangan kasih sayang, perlakuan buruk dari orang lain dan hilangnya percaya diri. Penyebab terjadinya harga diri rendah adalah pada masa kecil sering disalahkan, jarang diberi pujian atas keberhasilannya. Saat mencapai masa remaja keberadaannya kurang dihargai dan tidak diterima. Menjelang dewasa sering gagal di sekolah, pekerjaan atau pergaulan. Proses terjadinya terjadinya harga diri rendah adalah penolakan orang tua yang tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang tidak realistis. Harga diri rendah ada dua jenis yaitu, situasional adalah terjadi trauma yang tiba - tiba, misalnya kecelakaan, bercerai, putus hubungan kerja dan kronik adalah perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama,yaitu sebelum sakit/dirawat. Ketika seseorang mengalami harga diri rendah, maka akan berdampak pada orang tersebut mengisolasi diri dari kelompoknya. Dia akan cenderung menyendiri dan menarik diri, gangguan kepribadian yang tidak fleksibel tingkah laku yang maladaptive, menggangu fungsi seseorang dalam hubungan. Sampel yang digunakan pada populasi target dalam penelitian ini adalah klien bernama Tn. E jenis kelamin laki-laki, berusia 29 tahun dengan status perkawinan duda, agama Islam, suku bangsa Sunda, pendidikan SMA, bahasa yang digunakan Bahasa Indonesia, tidak bekerja, alamat kampung Paciwilan, Tasikmalaya. Informasi dari klien dan status klien. Berdasarkan data penelitian di dapatkan hasil diagnosa keperawatan yaitu harga diri rendah, isolasi sosial, gangguan sensori persepsi : halusinasi, resiko perilaku kekerasan, dan defisit perawaratan diri : kebersihan diri. Dari hasil penelitian ini dapat pembahasan pengkajian terdiri dari faktor predisposisi harga diri, penampilan peran, identitas diri, faktor presipitasi ketengan peran, trauma, dan perilaku. Pada teori yang menyebabkan terjadinya harga diri rendah yaitu penolakan, tekanan teman sebaya dan stress yang berhubungan dengan frustasi.
Detail Information
Bagian |
Informasi |
Pernyataan Tanggungjawab |
Randi Deri Septian |
Pengarang |
Septian, Randi Deri - Personal Name (Pengarang) |
Edisi |
|
No. Panggil |
201701051 Sep a |
Subyek |
Jiwa HDR
|
Klasifikasi |
201701051 |
Judul Seri |
|
GMD |
KTI |
Bahasa |
English |
Penerbit |
Akademi Keperawatan Pasar Rebo |
Tahun Terbit |
2020 |
Tempat Terbit |
Jakarta |
Deskripsi Fisik |
vi, 82hal; 28cm |
Info Detil Spesifik |
|
Citation
Septian, Randi Deri. (2020).
Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn. E dengan Harga Diri Rendah di Ruangan Gatot Kaca Rumah Sakit Dr. Marzoeki Mahdi Bogor().Jakarta:Akademi Keperawatan Pasar Rebo
Septian, Randi Deri.
Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn. E dengan Harga Diri Rendah di Ruangan Gatot Kaca Rumah Sakit Dr. Marzoeki Mahdi Bogor().Jakarta:Akademi Keperawatan Pasar Rebo,2020.KTI
Septian, Randi Deri.
Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn. E dengan Harga Diri Rendah di Ruangan Gatot Kaca Rumah Sakit Dr. Marzoeki Mahdi Bogor().Jakarta:Akademi Keperawatan Pasar Rebo,2020.KTI
Septian, Randi Deri.
Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn. E dengan Harga Diri Rendah di Ruangan Gatot Kaca Rumah Sakit Dr. Marzoeki Mahdi Bogor().Jakarta:Akademi Keperawatan Pasar Rebo,2020.KTI